dinasti manchu

II. Dinasti Manchu

Dinasti Manchu (Dinasti Ch’ing) adalah suatu dinasti asing yang didirikan oleh bangsa Manchu. Dinasti ini termasuk salah satu dinasti yang paling lama masa pemerintahannya dalam sejarah Cina, yakni hampir 3 abad. Dibawah kekuasaan Dinasti Manchu, yakni pada masa pemerintahan kaisar-kaisar terkenal seperti K’ang Lung, Cina mengalami masa kejayaan. Di bawah pemerintahan kedua kaisar tersebut wilayah kekuasaan Cina sangat luas, yakni meliputi seluruh wilayah “Cina Dalam”  (China Proper), dan “Cina Luar” (The Outlying Section) yang meliputi Mongolia, Manchuria, Sinkiang dan Tibet. Pengaruhnya juga terasa sampai ke Nepal, Birma, Laos, Siam, Annam, Korea dan Ryukyu. Pada masa Dinasti Manchu pula, penduduk Cina berkembang cepat, sebab masa ini merupakan masa kemakmuran Cina. Pada akhir abad XVII M dan awal abad XVIII M jumlah penduduk Cina berkembang pesat karena kemakmuran yang melimpah. Pada masa ini juga sudah banyak orang-orang Eropa yang datang ke Cina, terutama Inggris,Perancis, spanyol dan Portugis.

Selama itu dalam bidang kebudayaan Cina tidak mengalami banyak kemajuan. Perubahan terjadi setelah datangnya bangsa Barat. Bangsa Manchu ini termasuk penganut kebudayaan Cina, dan mereka ini menggunakan adat kebiasaan atau tradisi Tionghoa (Cina) sebagai kebudayaannya sendiri.

  1. Muncul Kekuasaan Bangsa Manchu

Bangsa Manchu adalah keluarga keturunan bangsa Yurchen yang bertempat tinggal di Manchuria. Pada awal abad XVII Mmereka berhasil membentuk pemerintahan di bawah pimpinan Nurhachu (Nurhachi). Sedangkan yang dianggap sebagai Kaisar pertama dari Dinasti Manchu ialah cucu Nurhachu, yakni Shun Chih (1644-1662 M). Tugas utama Shun Chih ialah memperkuat kerajaan, karena masih terdapat sisa-sisa keluarga Dinasti Ming, serta munculnya pemberontakan-pemberontakan di bawah pimpinan Wu San Kuei dan Li Tsu Cheng. Namun kemudian pemberontakan-pemberontakan tersebut akhirnya terpecah. Li Tsu Cheng menggabungkan diri dengan bangsa Manchu, sedangkan Wu San Kuei bergabung dengan sisa-sisa keluarga Ming yang bertahan di Hanchow, Canton dan Foochow, namun akhirnya berhasil dihancurkan.

Usaha-usaha yang dilakukan oleh Shun Chih dalam upaya memperkuat kekuasaan, antara lain :

  1. Tiap-tiap orang Tionghoa harus berkucir sebagai tanda takluk dan untuk membedakan dengan bangsa Manchu;
  2. Pejabat tinggi dalam pemerintahan dijabat oleh dua orang ,yakni seorang bangsa Tionghoa dan seorang bangsa Manchu. Ini membuktikan bahwa bangsa Manchu menggunakan adat tradisi Tionghoa sebagai kebudayaan sendiri;
  3. Negara dibagi menjadi 18 provinsi, untuk memudahkan pengaturan administrasi. Di samping itu tetap dilakukan sistem ujian jabatan;
  4. Melarang orang “kebiri”. Yaitu penjaga-penjaga harem untuk menjabat jabatan dalam pemerintahan. Begitu juga melarang perkawinan campur;
  5. Mengadakan hubungan persahabatan dengan bangsa Barat (Belanda). Persahabatan itu diperkuat dengan dikirimkannya utusan ke Peking dibawah pimpinan Pieter de Goyer dan Jacob de Keyser pada 1656 M.
  6. Berkembangnya Kekuasaan bangsa Manchu

Dinasti Manchu mengalami puncak kejayaan baik di bidang politik,ekonomi maupun sosial budaya khususnya sastra ketika berada dibawah pemerintahan Kaisar K’ang Hsi dan Kaisar Ch’ien Lung.

  1. Masa Pemerintahan K’ang Hsi (1662-1722)

Shun Chin meninggal pada 1662 M, lalu kemudian digantikan oleh putranya yakni K’ang Hsi yang masih berumur 9 tahun. Semula ia didampingi oleh seorang Wali, tapi sejak 1669 M, ia mulai memerintah tanpa Wali.

Masa pemerintahannya bersamaan dengan masa pemerintahan Louis XIV di Prancis, Pieter Agung di Rusia, Aurangzeb di India dan Wiliam III di Inggris. K’ang Hsi memiliki kecakapan dalam memerintah yang setara, atau bahkan lebih unggul dari mereka. K’ang Hsi mempunyai karakteristik yang besar dan bijaksana, serta mempunyai kecakapan dalam hal pemerintahan. Pada masa awal pemerintahannya, ia berhasil menghancurkan lawan-lawannya. Pada masa awal pemerintahannya pula meletus pemberontakan dibawah pimpinan Tiga Raja Muda tahun 1673 M, yang dalam sejarah Cina dikenal dengan nama Pemberontakan San Fu(Pemberontakan Tiga Raja Muda), yakni :

  1. Pemberontakan Wu San Kuei di Canton;
  2. Pemberontakan Keng Ching Chung di Fukien;
  3. Pemberontakan Shang Chih Hsin di Kwangtung.

Pemberontakan tersebut akhirnya dapat dihancurkan oleh K’ang Hsi pada 1681 M. Kebesaran K’ang Hsi  bukan hanya di bidang politik/pemerintahan, akan tetapi juga tampak dalam bidang ilmu pengetahuan dan kesusastraan. Selain itu, ia sendiri juga seorang sastrawan. Hasil karya K’ang Hsi yang terkenal ialah :

  1. Menyusun Kitab Logat yang disebut dengan nama: “K’ang Hsi Tse Tien” (Kitab Logat K’ang Hsi);
  2. Menyusun suatu ensiklopedia, yang memuat kutipan-kutipan buku-buku penting. Ensiklopedia ini terdiri dari 5.000 jilid;
  3. Sebagai seorang pelindung sastra dan seni, ia menulis cerita “Impian di Paseban Merah” (The Dream of Red Chamber) atau “Hung Lew Meng”;
  4. Ia juga mengeluarkan Edic Suci, yang berisi tentang peraturan-peraturan kebijaksanaan bagi bangsa Tionghoa. Edic Suci ini merupakan pegangan hidup, karena berisi dasar-dasar pemeritahan dan cara-cara hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;
  5. Dalam bidang Ekonomi, k’ang Hsi menitik beratkan dalam bidang pertanian. Ia banyak membuka lahan pertanian baru, dan memberikan bantuan kepada petani, yaitu antara lain : bibit, perkakas pertanian dan bahkan mengadakan penyuluhan dengan menggunakan tenaga ahli-ahli pertanian. Selain itu pengairan di perbaiki, mengadakan pengeringan rawa-rawa, dan juga menggalakkan penanaman pohon murbei.
  • Politik Luar Negeri k’ang His

K’ang Hsi aktif melakukan perluasan daerah. Hubungan dengan Rusia terjalin baik setelah terjadi Perjanjian Nerchinsk pada 1689 M yang isinya mengenai tapal batas kedua Negara (Cina-Rusia) yakni Sungai Amur. Di samping itu juga ia membuat kebijakan mengenai perdagangan dan hak ekstrateritorial, yaitu yang isinya antara lain :

“Jika masing-masing berbuat salah di Negara lain, maka akan diadili oleh Negara sendiri. Namun kemudian diubah menjadi : jika mereka bersalah di Negara lain akan ditangkap dan terus dikirim ke Negara asalnya”.

Selanjutnya untuk mempererat hubungan antara keduanya, Rusia pada 1719 M mengirimkan utusan ke Peking di bawah pimpinan Ismaloff. Hubungan perdagangan Cina-Rusia semakin ramai. Dari Cina barang-barang dibawa ke Rusia, antara lain : sutera, the, tenun dan barang-barang porselin, sebaliknya barang-barang yang masuk ke Cina terutama antara lain Arloji.

Selain dengan bangsa Belanda dan Rusia, K’ang Hsi juga menjalin hubungan dagang dengan bangsa barat lain yakni Inggris. Jadi, K’ang Hsi juga mengijinkan bangsa-bangsa Eropa yang lain untuk berdagang di Cina, akan tetapi harus tunduk kepada peraturan-peraturan dari Co-hong, agar supaya perdagangan luar negeri dapat diawasi atau dikontrol. Oleh karena itu perdagangan di Cina pada masaitu maju dengan pesat. Sebagai kota Bandar yang tertua dan terbesar, Canton memiliki fungsi sebagai pintu masuk orang-orang, barang-barang, dan pengaruh-pengaruh Barat ke Cina.

  • Co-hong

Co-hong adalah gabungan dari sekelompok orang-orang Cina yang masih bersaudara dan terkemuka (golongan borjuis),yang mempunyai ha katas monopoli perdagangan asing. Orgaisasi Co-hong ini diciptakan oleh K’ang Hsi pada 1720 M, dengan menggabungkan 13(tiga belas) saudagar Tionghoa yang terkemuka.

  1. Masa Pemerintahan Chien Lung (1723-1735)

Pengganti K’ang Hsi ialah Yung Cheng, namun ia tidak cakap dalam hal kepemerintahan. Pada 1735 M ia meninggal, dan kemudian digantikan oleh putranya yang keempat yakni Ch’ieng Lung (1736-1796 M). Pada masa pemerintahannya, Cina mengalami masa kejayaan yang kedua. Ch’ieng Lung aktif mengadakan ekspansi, memajukan bidang  perdagangan dan pertanian, serta kesusastraan. Pada masa ini perdagangan dengan Barat semakin meluas, yakni antara lain dengan bangsa Portugis, Prancis, Belanda, Jerman dan Amerika Serikat, dengan pusat perdagangan yang terkenal di Macao (abad XVII M) dan Canton (abad XVIII M) sebagai poros utamanya. Dalam bidang pertanian, ia menekankan pada perbaikan pertanian, di mana tanah-tanah yang tidak dipergunakan kemudian diambil alih oleh pemerintah untuk lahan pertanian.para petani dibantu supaya dapat menghasilkan panen yang banyak, sehingga tercapai kemakmuran. Dengan tercapainya kemakmuran, maka jumlah penduduk bertambah dengan cepat, bahkan hingga dua kali lipat (pada 1736 M jumlah penduduk = 60 juta jiwa, pada 1753 M meningkat menjadi  100 juta jiwa, dan pada 1792 M telah mencapai 300 juta jiwa).

Wilayah

 

Wilayah Kekuasaan Dinasti Manchu

Luas wilayah Dinasti Manchu pada masa puncaknya pernah mencpai 12 juta kilometer persegi. Pada akhir abad ke-16, Ketsaran Rusia mengadakan ekspansi ke timur. Pada waktu tentara Dinasti Manchu menyerbu masuk ke pedalaman, pasukan Ketsaran Rusia dengan menggunakan kesempatan itu menduduki Yaksa dan Nibuchu. Pemerintah Dinasti Manchu berkali-kali menuntut agresor Ketsaran Rusia menarik diri dari wilayah Tiongkok. Tahun 1685 dan 1686,Kaisar K’ang Hsi memerintahkan tentara Dinasti Manchu dua kali menyerbu pasukan Ketsaran Rusia di Yaksa. Ketentaraan Rusia terpaksa menyetujui mengadakan perundingan untuk menyelesaikan masalah perbatasan sektor timur Tiongkok-Rusia. Tahun 1689, wakil-wakil Tiongkok dan Rusia mengadakan perundingan di Nichersink. Dan secara resmi menandatangani perjanjian perbatasan pertama, yaitu Perjanjian Nibuchu.

 

Sosial Budaya dan Agama

 

Gaya rambut kepang pria Manchu (taucang)

Dalam pemerintahan Dinasti Manchu mempunyai kebudayaan yang unik, yang mana kebudayaan tersebut mengikuti kebudayaan masyarakat Manchu. Masyarakat Manchu memiliki gaya rambut yang istimewa. Mereka menggunting semua rambut di bagian depan kepala dan menjadikan rambut di bagian belakang kepala sebagai tocang yang panjang. Akan tetapi hal tersebut menjadi sebuah perdebatan, karena hal tersebut sangatlah menghina bangsa Han, yang mana bangsa mereka sangatlah menjunjung atau menganggap bahwa rambut adalah suatu turunan dari leluhur yang memang patut untuk dilestarikan.

Dalam hal arsitektur, pemerintahan Manchu pada umumnya mewarisi tradisi dari Dinasti Ming, yang mana mereka beranggapan bahwa bangunan adalah sesuatu hal yang penting dalam teknologi pembinaan dan kemegahannya. Beijing, ibu negara Dinasti Manchu telah memelihara pada asasnya keadaan asalnya daripada Dinasti Ming. Di dalam kota terdapat 20 buah gerbang yang tinggi dan megah, gerbang yang paling megah ialah Gerbang Zhengyang di dalam kota. Istana diraja Dinasti Ming telah digunakan terus oleh Raja Dinasti Manchu, sehingga raja Dinasti Manchu telah membina besar-besaran taman diraja antaranya Taman Yuan ming yuan dan Taman Yihe.

 

Rumah seorang pedagang Manchu, Hanzou

Dalam periode tersebut, pembinaan Cina juga telah menggunakan kaca dari luar negara. Selain itu, rumah penduduk yang bergaya bebas dan beraneka ragam telah banyak digunakan. Bangunan Agama Budhha Tibet yang bergaya unik telah banyak digunakan dalam periode tersebut. Bahkan bangunan kuil telah mereka perbarui. Mereka telah menciptakan seni bangunan yang beraneka ragam, contohnya adalah bangunan Kuil Yonghe dan beberapa kuil agama Budha Tibet yang digunakan di Chengde, Provinsi Hebei Cina. Pada periode akhir Dinasti Manchu, bangunan yang dibina dengan seni bina Cina dengan barat juga telah digunakan di Cina.

Dinasti Manchu juga mengadopsi cara-cara dari dinasti Ming terutama anutan Konghucu. Walaupun pada awalnya pembauran antara bangsa Han dan Man dilarang demi untuk mempertahankan budaya dan ciri bangsa Manchu, pada akhir abad ke 19 bangsa Manchu sudah sangat membaur dengan bangsa Han dan kehilangan banyak identitas mereka, contohnya bahasa Manchu yang lama kelamaan digantikan hampir sepenuhnya dengan bahasa Mandarin, bahkan dalam lingkungan keluarga kerajaan.

Bahkan pakaian Cina tradisional atau yang sering disebut Hanfu, juga digantikan dengan pakaian gaya Manchu, yaitu Qipao (pakaian akar panji panji) dan Tangzhuang. Budaya tersebut harus diikuti oleh rakyat Cina. Dan apabila ada rakyat Cina yang tidak menggunakannya maka akan dikenakan hukuman. Dan hukuman bagi yang tidak mematuhi undang-undang itu adalah hukuman mati.

Hubungan Luar Negeri

Pada masa Dinasti Manchu, pemerintah tetap menjunjung kebijakan pengembangan pertanian sebagai kebijakan pokoknya, tapi dalam hubungan dengan luar negeri, Dinasti Manchu sangat terisolasi karena cenderung menutup diri.

Setelah masa pertengahan, berbagai kontradiksi masyarakat Dinasti Manchu mulai meruncing, sementara itu perjuangan pemberontakan juga kerap kali terjadi, di antaranya pemberontakan Balianjiao mengakhiri masa emas pemerintahan Dinasti Manchu.

 

 

Daftar Kaisar Dinasti Manchu

 

 Dinasti Manchu pada awalnya bernama “Dinasti Jin Akhir”. Berdiri pada tahun 1616 oleh Nu’erhachi, pemimpin suku Manchu dari klan Aisin-Gioro. Tahun 1636, Huang Taiji mengganti nama dinastinya menjadi Manchu, nama yang terus dipakai hingga keruntuhannya tahun 1912. Secara resmi, Dinasti Manchu menggantikan Dinasti Ming tahun 1644 ketika masa pemerintahan Kaisar Shunzhi. Maka, secara politis Kaisar Shunzhi adalah kaisar pertama dari dinasti ini yang menguasai seluruh daratan Tiongkok. Dinasti ini mempunyai 12 kaisar bila dihitung dari Nu’erhachi, 10 orang terakhir yang berkuasa setelah suku Manchu menduduki daratan Tiongkok. Dinasti Manchu digulingkan dalam Revolusi Xinhai tahun 1911, namun kaisar terakhir belum secara resmi turun tahta hingga terbentuknya Republik Tiongkok pada awal 1912 dan dia tetap memegang gelarnya hingga tahun 1924.

 

Kaisar-kaisar Dinasti Manchu

 

Nama asli1

Gelar anumerta2Mandarin, Manchu

Nama kuil2

Nama rezim
Mandarin,
 Manchu

Tahun berkuasa

Panggilan umum

Nu’erhachi
努爾哈赤
pinyin: Nǔ’ěrhāchì

Gāodì
高帝
Dergi hūwangdi

Tàizǔ
太祖

Tiānmìng
天命
Abkai fulingga

161616263

Nu’erhachi

Huang Taiji4
皇太極
pinyin: Huángtàijí

Wéndì
文帝
Genggiyen su hūwangdi

Tàizōng
太宗

Tiāncōng
天聰
Abkai sure
16271636;
Chóngdé
崇德
Wesihun erdemungge
16361643

16261643

Huang Taiji

Fúlín
福臨

Zhāngdì
章帝
Eldembure hūwangdi

Shìzǔ
世祖

Shùnzhì
順治
Ijishūn dasan

164316615

Kaisar Shunzhi

Xuányè
玄燁

Réndì
仁帝
Gosin hūwangdi

Shèngzǔ
聖祖

Kāngxī
康熙
Elhe taifin

16611722

Kaisar Kangxi

Yìnzhēn
胤禛

Xiàndì
憲帝
Temgetulehe hūwangdi

Shìzōng
世宗

Yōngzhèng
雍正
Hūwaliyasun tob

17221735

Kaisar Yongzheng

Hónglì
弘曆

Chúndì
純帝
Yongkiyangga hūwangdi

Gāozōng
高宗

Qiánlóng
乾隆
Abkai wehiyehe

17351796
(wafat 1799)6

Kaisar Qianlong

Yóngyǎn
顒琰

Ruìdì
睿帝
Sunggiyen hūwangdi

Rénzōng
仁宗

Jiāqìng
嘉慶
Saicungga fengšen

17961820

Kaisar Jiaqing

Mínníng
旻寧

Chéngdì
成帝
Šanggan hūwangdi

Xuānzōng
宣宗

Dàoguāng
道光
Doro eldengge

18201850

Kaisar Daoguang

Yìzhǔ
奕詝

Xiǎndì
顯帝
Iletu hūwangdi

Wénzōng
文宗

Xiánfēng
咸豐
Gubci elgiyengge

18501861

Kaisar Xianfeng

Zǎichún
載淳

Yìdì
毅帝
Filingga hūwangdi

Mùzōng
穆宗

Tóngzhì
同治
Yooningga dasan

186118757

Kaisar Tongzhi

Zǎitián
載湉

Jǐngdì
景帝
Ambalinggū hūwangdi

Dézōng
德宗

Guāngxù
光緒
Badarangga doro

187519087

Kaisar Guangxu

Pǔyí
溥儀
juga dikenal dengan nama Henry

Xùndì 8
遜帝

None given 9

Xuāntǒng
宣統
Gehungge yoso

1908192410
(wafat 1967)

Kaisar Xuantong

1 Marga kaisar Qing adalah Aisin Gioro (愛新覺羅 aixin jueluo), namun tradisi Manchu tidak menyertakan nama marga ke dalam nama perorangan.
2 Gelar anumerta dan nama kuil seringkali sama dengan kaisar-kaisar dari dinasti lainnya. Untuk membedakannya gelar ini biasanya didahului oleh nama dinasti yang bersangkutan. Sebagai contoh dalam Dinasti Qing ini Kaisar Qianlong juga dikenal dengan nama Qing Gaozong.
3 Nu’erhachi mendirikan Dinasti Jin Akhir (後金) pada tahun 1616. Nama dinasti diganti menjadi Qing oleh anaknya, Huang Taiji pada tahun 1636. Nu’erhachi mengambil nama Tianming sebagai nama rezimnya, namun gelar-gelar lainnya diberikan secara anumerta.
4 Huang Taiji dirujukkan secara salah dalam beberapa literatur sejarah dengan nama Abahai (阿巴海).
5 Kaisar Shunzhi adalah kaisar Qing pertama yang berkuasa atas seluruh Tiongkok setelah Beijing diduduki tahun 1644.
6 Kaisar Qianlong secara resmi pensiun tahun 1796 sebagai tanda baktinya pada kakeknya, Kaisar Kangxi bahwa dia tidak akan bertahta lebih lama dari Kangxi. Namun dia tetap berkuasa hingga kematiannya tahun 1799. Selama masa ini, anaknya, Kaisar Jiaqing mulai mempelajari memakai kekuasaannya yang telah menjadi miliknya secara resmi sejak 1796.
7 Ibusuri Cixi, selir Kaisar Xianfeng, ibu Kaisar Tongzhi dan ibu angkat sekaligus bibi Kaisar Guangxu menjalankan kekuasaan di balik layar sejak 1861 hingga kematiannya pada 1908. Dia bertindak sebagai wali bagi dua kaisar muda dan menjebloskan Kaisar Guangxu dalam tahanan rumah di Istana Musim Panas setelah kaisar berusaha melakukan reformasi pada 1898. Dia meninggal sehari setelah kematian Guangxu.
8 Xundi (“Kaisar yang diturunkan”) adalah gelar anumerta yang diberikan dalam buku-buku sejarah Tiongkok dan Taiwan pada Pu-yi.
9 Tahun 2004 keturunan dari keluarga Dinasti Qing memberikan gelar anumerta Mindi (愍帝) dan nama kuil Gongzong (恭宗). Namun belum diketahui apakah masyarakat Tiongkok secara umum menerimanya atau tidak.
10 Dinasti Qing digulingkan tahun 1911 dan kaisar terakhir, Xuantong/ Pu-yi turun tahta secara resmi pada 12 Februari 1912. Pada masa perang melawan Jepang, Xuantong menjadi kaisar boneka yang ditunjuk Jepang untuk negara Manchu (Manchukuo) dengan nama rezim Datong(大同) (19321934), yang kemudian diubah menjadi Kangde (康德) (19341945).

 

Tinggalkan komentar